- (Where) Di mana kebahagiaan => di Qalbu
- (Syarat) Qalbu tidak akan bahagia => Kalau tidak mengenal allah (Al Anfal 24), (An-Nahl 97)
- (How) Dengan cara apa => Amal shaleh, yang sesuai sunah => dasarnya Iman
- Puncak keimanan => keikhlasan
- Ciri (Hasil) keimanan (menurut Ali Bin Abi thalib) => di depan orang banyak amalnya tidk berambah amalnya, dan kalau tidak ada orang tidak berkurang pula amalnya. Kalo dipujii orang tidak bertambah amalnya dan kalau dicela tidak berkurang pula amalnya
- Hidupnya orang Ikhlas => hanya memperhatikan Ridla Allah
- Kebahagiaan adalah efek dari Iman dan Amal Shaleh: Walanuhyiyannahum ..
Ibrahim bin adam How to Menghidupkan Qalbu
- Taatlah selalu kepada Allah
- Ikutilah jejak Rasulullah
- selalu berinteraksi dengan Al-Quran (Sofyan bin Uyyun, jauh dekatnya kita dengan Allah bisa diukur dengan jauh dekatnya kita dengan Quran, max 40hari hatam baca Al-Quran)
- Syukuri nikmat-nikmat yang diberikan Allah
- kejar Syurga (selama basah mengingat Allah, laa taghadab, … )
- Jauhi segal yang menuju ke Neraka (Dusta, Zhalim , Menipu, Durhaka, ..)
- Ingat mati
- Jangan lalai dengan godaan syaitan
- Ambil pelajaran dari orang-orang yang meninggal (ex. bisa lihat dari jenazah, ..)
- Liat aibmu
Sepuluh yang sia-sia
- Ilmu yang tidak melahirkan amal
- Amalan yang disertai dengan keihlasan
- Harta yang tidak diinfakkan
- Qalbu yang kosong
- Badaan yang tidak digunakan untuk ketaatan kepada Allah
- Mencintai seseorang bukan karena Allah
- Berfikir yang tidak manfaat
- Waktu yang terbuang sia-sia
- Berkhidmat sama orang tukang maksiat
- Takut kepada selain Allah
Tanda kebahagiaan, Kata Nabi
- Dikauniai istri/suami yang shaleh
- Anak yang shaleh
- Kawan-kawannya orang-orang yang baik
- Rizkinya di negerinya (tidak merantau)
- Rumahnya luas
- Kendaraanya nyaman
Min aina nabda? Ashlud-Din/dari inti sari Agama => keimanan. Ubudullaaha Wajtanibuttoohut.
Nikmati Hidup di atas kebenaran.